Jumat, 10 Februari 2012

Ruang Lingkup Materi dan Paradigma Pendidikan


Ruang lingkup materi diantaranya akan membahas, identitas nasional, sejarah Masyarakat, Negara bangsa, Konstitusi, demokrasi, Hak asasi manusia, masayarakat madani, dan Sistem Pemeritahan yang bersih dan berwibawa. 

Paradigma pembelajaran yang dilakukann dalam materi-metari ini bersifat partisipatif. Dimana seluruh elemen belajar (peserta didik, dosen, materi dan manjamen pendidikan) tidak menempatkan peserta didik (mahasiswa) sebagai objek semata dalam pemebelajaran, sementara dosen adalah paling tahu segalanya, sumber kebenaran dan informasi. Demikian pula materi yang dibahas tidak bersifat rigid untk dihapal semata, namun lebih merupakan kemampuan menganalisa secara jernih setiap pembehasan materi. Dengan hal ini maka diharapkan terjadi pengertian dan pemahaman yang baik terhadap materi ajar.

Kompetensi Yang Diharapkan


Sebuah pembelajaran perlu diupayakan menyentuh hal praktis dalam kehidupan, sehingga bukan semata teori melangit yang susah diterapkan dalam kehidupan nyata. Walaupun begitu, sellau saja ada “jarak” antara yang seharusnya dan yang menjadi kenyataan. Hal ini justru merupakan tantangan suatu yang semestinya dan seharusnya dilakukan untuk terus diperjuangkan.

Demikian pula dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terdapat berbagai harapan komptensi (kecakapan/keahlian) yang diharapkan dimiliki seorang siswa/mahasiswa. Paling tidak pendidikan kewarganegaraan memiliki kompetensi pertama, kecakapan dan kemmapuan penguasaan pengetahuan kewargaan (Civics Knowledge) yang terkait dengan tema-tema seperti demokrasi, hak asasi manusia dan masyarakat madani; kedua kecakapan dan kemampuan sikap keawargaan, anatara lain pengakuan kesetaaan, toleransi, kebersamaan, pengakuan keragaman, kepekaan masalah antar warga Negara; ketiga, kecakapan dan kemmapuan mengartikulasikan ketrampilan warga Negara, seperti kemampuan berpartisipasi dalammproses pembuatan kebijakan public, kemampuan melakukan control terhadap penyelenggaran negara dan pemerintah.

Istilah dan Definisi


Henry Randall Waite dalam penerbitan majalah The Citizen dan Civics, tahun 1886, merumuskan pengertian Civics dengan The Science of citizenship, the relations of man, the individual, to man in organized collections, the individual in his relations to the state. Dari definisi tersebut, Civics dirumuskan dengan ilmu kewarganegraan yang membicarakan hubungan antar manusia denagtan (A) manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik); individu-individu dengan Negara. (Sumantri, 2001: 281).

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Oleh: Akhmad Khoerul Fahmi, Sos

Bayangkanlah Anda sebagai warga Indonesia. Mengutip JFK, “apa yang bisa engkau berikan pada Negara?”. Apakah institusi negara itu? Lalu siapakah yang disebut negara sehingga kita layak taat dan mau memberi kepada negara. Bukankah seharusnya negara yang menjamin kehidupan kita?
 
Bukankah ketika presiden dan anggota DPR bisa bersenang-senang, rakyatnya belum tentu juga senang? Jika ada rencana kenaikan BBM yang paling menderita adalah kelompok Elit alias ekonomi sulit. Dimanakah Presiden, menteri, anggota DPR?

Pengantar Akuntansi

Akuntansi adalah : proses mengumpulkan informasi tentang keuangan dengan tujuan untuk dilaporkan kepada pihak yang membutuhkan. Yg membutuhkan informasi akuntansi adalah :
  • Atasan (internal)
  • owner persh (internal)
  • publik/pemegang saham (external)
  • pemerintah/pajak (external)

Penghitungan akuntansi dimulai dari penghitungan laporan transaksi

Selasa, 07 Februari 2012

Buku Pengantar Manajemen bab 10


Bab yang kesepuluh yang juga merupakan bab terakhir dari buku ini mengulas tentang manajemen terpadu mutu terpadu yang mempunyai pengertian bahwasannya suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.

Prinsip utama manajemen mutu terpadu adalah:

Buku Pengantar Manajemen bab 9


Dalam organisasi yang tidak kalah pentingnya adalah sebuah Pengambilan Keputusan, hal ini dijabarkan pada bab yang kesembilan, pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap permasalahan yang dihadapi. Pendekatan tersebut menyangkut pengetahuan mengenai esensi atas permasalahan yang dihadapi, pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, analisis permasalahan dengan menggunakan fakta dan data, mencari alternative yang paling rasional dan penilaian atas keluaran yang dicapai. 

Buku Pengantar Manajemen bab 8


Bab yang selanjutnya yakni bab delapan menjalaskan tentang kepemimpinan, batasan kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill bahwasannya kepemimpinan manajerial sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang dihubungkan dengan tugas dari para anggota kelompok. Berdasarkan batasan tersebut, terdapat tiga implikasi penting yang perlu mendapat perhatian.
  1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan.
  2. Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang di antara manajer dan bawahan.

Buku Pengantar Manajemen bab 7


Pada bab yang ketujuh kita akan menemui salah satu fungsi dari manajemen yakni pengendalian yang memiliki peran yang sangat penting. Dalam pengendalian berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai dan apabila tidak dapat dicapai dicari factor penyebabnya. Dengan demikian, dapat dilakukan tindakan perbaikan (corrective action). 

Robert J. Mokler memberikan batasan pengendalian yang menekankan elemen esensial proses pengendalian dalam beberapa langkah. Batasan yang diajukan meliputi hal yang berikut.

Buku Pengantar Manajemen bab 6


Bab yang keenam ini mengupas tentang pemotivasian, menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Machrony mendefiniskan motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves) dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut.
  1. Setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk berperilaku dan bertindak.
  2. Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku individu.
  3. Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan berubahnya perilaku seseorang.
  4. Proses dalam yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan (goal).