Bab
kedua buku ini bertajuk ‘Perkembangan Konsep Manajemen’, dalam
bab ini berisikan mahzab-mahzab atau aliran manajemen, ada tiga
mahzab manajemen yang mengikuti perkembangannya, yang pertama mahzab
klasik yang terbagi atas dua cabang yaitu manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik.
Manajemen
ilmiah ini dikembangkan oleh Robert Owen, Charles Babbage, Frederick
W. Taylor, Henry L. Gantt dan pasangan Gilberth. Pada dasarnya
manajemen ilmiah timbul disebabkan adanya kebutuhan untuk
meningkatkan produktivitas. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar
artinya
bagi dunia kini. Hal ini ditunjukkan bahwa metode manajemen
ilmiah dapat diaplikasikan pada berbagai aktivitas organisasi di
samping organisasi manufakturing.
Sedangkan Teori Organisasi Klasik
yang dikembangkan oleh Henry Fayol timbul krena adanya dampak dari
adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik
manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat
diidentifikasikan dan dianalisis. Kontribusi besar bagi pola pikir
manajemen menurut Fayol adalah manajemen bukanlah suatu bakat tetapi
suatu keterampilan seperti halnya keterampilan lainnya. Oleh karena
itu, manajemen dapat diajarkan, asalkan prinsip yang mendasarinya
dipahami dan teori umum mengenai manajemen dirumuskan. Dengan
demikian, menjadi seorang manajer bukan karena pembawaan, tetapi
pelatihan dan pengalaman memberikan andil yang besar.
Mahzab
yang selanjutnya adalah Mahzab Perilaku, munculnya mahzab perilaku
disebabkan para manajer menemukan bahwa dengan pendekatan klasik,
efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna tidak dapat
diwujudkan. Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku
yang rasional dalam mengoperasikan pekerjaannya. Tidak dapat
dipungkiri sampai sekarang bahwa para ilmuwan perilaku memberikan
kontribusi yang besar bagi pemahaman kita akan motivasi
antarindividu, perilaku kelompok, hubungan antarpribadi di tempat
kerja serta arti pentingnya pekerjaan bagi tiap individu sehingga
manajer menjadi lebih peka pada bawahan.
Mahzab
Ilmu Manajemen terlahir karena dilatarbelakangi oleh lahirnya riset
operasi (Operation Research/ OR) yang dibentuk oleh pemerintah
inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan baru yang rumit dalam
peperangan yang harus segera dipecahkannya pada permulaan perang
dunia ke-2. Kontribusi besar atas lahirnya teknik ilmu manajemen
merupakan bagian yang telah stabil dari kelengkapan pemecahan
permasalahan dalam beberapa organisasi besar dalam segala motif.
Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam aktivitas yang amat luas,
misalnya penganggaran modal (capital budgeting), penjadwalan produksi
(production scheduling), perencanaan program pengembangan bawahan,
pengembangan strategi produk dan sebagainya. Selain daripada ketiga
mahzab di atas pada bab ini juga dibahas usaha-usaha perpaduan pada
ketiga mahzab tersebut, sebagai contoh yakni mahzab ilmu perilaku dan
mahzab ilmu manajemen, keduanya merupakan pendekatan yang penting dan
penuh semangat terhadap penelitian, analisis, dan pemecahan
permasalahan manajemen.
Adanya integrasi perspektif dari beberapa
mahzab merupakan suatu pendekatan konseptual yang segar bagi bidang
manajemen. Terdapat dua mahzab yang terintegrasi, yaitu pendekatan
sistem (system approach) dan pendekatan kontingensi (contingency
approach). Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai
sebuah sistem yang terpadu, dengan maksud tertentu yang dikembangkan
oleh para manajer yang berusaha untuk menerapkan konsep-konsep dari
mahzab-mahzab utama ke dalam situasi yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar